BOGOR - Bobroknya moralitas generasi pelajar di wilayah Jawa Barat amat memprihatinkan, sebelumnya terjadi di kota Bogor siswa pelajar mengalami pembacokan, kini di daerah kabupaten Sukabumi terjadi pembacokan oleh 3 siswa pelajar menewaskan 1 orang pelajar siswa SMP.
" ini menjadi perhatian kita
bersama bagi seluruh masyarakat dan orang tua murid, terutama peran pemerintah daerah Jawa Barat , harus segera mengupayakan pencegahan kasus kriminalitas di lingkungan sekolah sebelum korban berjatuhan", ujar Deden Horiri Wasekjen DPD CMMI Bogor Raya, Sabtu ( 25/03/23).
DPD CMMI Bogor Raya menyarankan Pemprov Jabar khususnya Disdik Jabar dalam hal ini segera terbitkan Perda dan himbauan sanksi berat bagi sekolah yang kedapatan muridnya melalukan kriminalitas tawuran, penyalah gunaan narkotika dan kriminalitas sejenisnya.
" Jika kita sadari jauh dari nilai kultur sosial budaya masyarakat Jawa Barat, leluhur kita mengajarkan kepada generasi bahwa generasi kudu _"cageur , bageur , pintèr tur singèr , generasi jawa barat kudu Ngaji, Nyakola ogè Nyunda", ungkapnya.
Pasalnya menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2021 ada 188 desa/kelurahan di seluruh Indonesia yang menjadi arena perkelahian massal antar pelajar.
"Jawa Barat menjadi provinsi dengan lokasi kasus tawuran pelajar terbanyak, yakni terjadi di 37 desa/kelurahan", imbuhnya